Minggu, 28 Maret 2010

Untitled - By : Unknown (Not Me)

Wahai Langit

Tanyakan pada-Nya


Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..


Begitu rapuh dan mudah terluka..


Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta


Begitu kuat dan kokoh


Saat berselimut cinta dan asa..


Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu


Didalam hati ini..


Mengisi kekosongan di dalamnya


Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih


Menimbulkan segudang tanya


Menghimpun berjuta asa


Memberikan semangat..


juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira


Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa


Menghimpit bayangan


Menyesakkan dada..


Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…


Wahai ilalang…


Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini


Mengapa kau hanya diam


Katakan padaku


Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..


Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..


Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali


Desiran angin membuat berisik dirimu


Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku


Aku tak tahu apa maksudmu


Hanya menduga..


Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana


Menunggumu dengan setia..


Menghargai apa arti cinta…


Hati yang terjatuh dan terluka


Merobek malam menoreh seribu duka


Kukepakkan sayap-sayap patahku


Mengikuti hembusan angin yang berlalu


Menancapkan rindu….


Disudut hati yang beku…


Dia retak, hancur bagai serpihan cermin


Berserakan ….


Sebelum hilang di terpa angin…




Sambil terduduk lemah….


Ku coba kembali mengais sisa hati


Bercampur baur dengan debu


Ingin ku rengkuh…


Ku gapai kepingan di sudut hati…


Hanya bayangan yang ku dapat….


Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya


Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini


Ia telah patah..


Tertusuk duri-duri yang tajam….


Hanya bisa meratap….


Meringis..


Mencoba menggapai sebuah pegangan
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar